GURERA
leraren met fosforvermogen
Era, the Teacher with
phosphorus power
Chapter: 2. Gurera : Emaspun perlu dibakar agar berkilau
Malam
hari Kepala Sekolah Gurera meminta Gurera menjadi Bendahara Sekolah. Ia galau
karena mersa kurang mampu melaksanakan tugas tersebut. Pagi itu, untuk
menghilangkan kegalauannya Gurera bertemu dengan kawan lama disebuah cafe
didaerah Boja yang sangat representatif. Ada kolam renang, cafe, dan juga hotel
dengan tarif Rp. 500.000 per malam ( ini kesukaan Kakak saya yang satu itu
inisial AW ) hhahahahaaa,,,.
Disana
Gurera melihat kesuksesan teman dia yang sudah sukses. Mereka berbincang
panjang lebar hingga disepakati akan berkunjung ke rumah seseorang yang sukses
terlebih dahulu yang menjadi mentor mereka, sebut saja Mawar,,, eh, Arif.
Dengan
Karimun Kotak yang sudah dioprek dengan tambahan step-up, Gurera dan
rekan-rekannya menuju ke rumah Arif. Tanjakan, tikungan, kelokan dilibas dengan
enteng oleh si Karimun kotaknya bahkan sebuah mobil merk terkenal 1.300 cc pun
dilibas. Tak butuh waktu lama mereka tiba ditujuan.
Sambutan
hangat Arif begitu mereka tiba. Segera diajak naik kelantai 2 ke tempat kerja
Arif. Mulai dari ruang tamu sampai lantai 2 penuh inventaris pesanan, dan
katanya tahun ini sudah selesai 200 paket (warrrr,,, biasssaaa,,,).
Setelah
mengobrol basa-basi sebentar, Arif ijin keluar sebentar. Penasaran dengan
sukses Arif, Gurera beraksi dengan Akik hijaunya.
Segera
Gurera menuju beranda dilantai 2, dia mengarahkan akik ke arah matahari. Kekuatan alam raya hewan, tumbuhan, deburan
ombak mengalir masuk ke akik tersebut.
Gurera
kembali ke dalam ruangan, dia duduk dengan menempelkan tangan kanan kesalah
satu Administrasi dan menempelkan akik hijaunya ke dada. Dari mata, mulut, telinga Gurera memancarkan
cahaya hijau kemudian cahaya hijau tersebut menyelimuti seluruh tubuhnya.
Tubuh Gurera serasa terhempas melewati
lorong waktu, terombang ambing kesegala arah hingga akhirnya terbuka mata
Gurera perlahan-lahan.
Gurera
masuk ke dalam kehidupan Arif sejak awal dia merilis bisnisnya itu. Tak semulus,
tak seindah keadaan saat ini. Pernah dia merasa hampir putus asa namun dihatinya
dia mendapat semangat dari wejangan kakek buyutnya yang telah tiada. Buyutnya mengatakan
jika sekarang bukanlah saatnya berputus asa, walaupun pangkalnya sudah jauh
ujungnya belum tiba. Perjuangan tak akan selamanya mulus ada ujian yang datang menerpa,
ada batuan tajam yang menghujam kaki dalam melangkah.
Akhirnya
singkat cerita Arif bangkit dari keterpurukannya, sehingga lambat laun
bisnisnya semakin berkembang pesat dan sukses hingga sekarang.
Setelah
merasa sudah mendapat ilmu cukup, Gurera memutuskan kembali kedunianya. Segera ia
memejamkan mata dan meletakkan tangan kirinya yang memakai akik hijau ke dada.
Begitu
membuka mata, Gurera kembali kesituasi saat dia bersama temannya menunggu Arif.
30
menit berselang Arif datang membawa mi ayam kering dan es dawet. Akhirnya Gurera
makan bersama dengan lahap karena waktu sudah menunjukkan pukul 14.00 WIB.
Setelah selesai mereka pulang.
Malam
harinya, Gurera mengirim WA ke Kepala Sekolahnya jika ia siap melaksanakan
tugas sebagai Bendahara Sekolah. Mendapat WA kesiapan Gurera menjadi Bendahara
Sekolah, Kepala Sekolah berterima kasih kepadanya.
Dalam
perjalanan waktu menjadi Bendahara Sekolah penuh kesulitan, Gurera memberi
semangat kepada dirinya dengan berkaca kehidupan Arif dalam meraih sukses. Dan akhirnya
sedikit demi sedikit Gurera mampu dalam melaksanakan tugasnya sejalan dengan
para senior.
Bahkan
ada teman Gurera yang mendukung langkahnya menjadi Gurera setelah melihat
perubahan signifikan. ‘Melihat kondisi sekolah monoton seperti itu. aku gek
dong . Bahwa harus ada tangan dingin yang mau merubah kondisi itu. Aku dukung
1000% langkah mu om”
Quotes
Gurera: Kita sebagai manusia tidak boleh berleha-leha dan tidak mau keluar dari
zona aman, manusia harus
menghadapi halangan, rintangan, hambatan, bahkan ancaman agar menjadi pribadi
yang tangguh, bernilai, mulia, berharga , dan berkilauan, tentunya bermanfaat
bagi banyak orang. Kehidupan memang keras. Emas saja harus melalui proses ditempa dan
dibakar agar menjadi logam mulia, berharga , dan bisa
mengeluarkan kilaunya.
“Lupakan tentang konsekuensi dari kegagalan.
Kegagalan hanya perubahan arah sementara untuk mengarahkan anda lurus ke arah
kesuksesan anda” (Denis Waitley)
No comments:
Post a Comment