Tuesday, August 7, 2018

Chapter: 2. Gurera : Emaspun perlu dibakar agar berkilau

GURERA
leraren met fosforvermogen
Era, the Teacher with phosphorus power


Chapter: 2. Gurera : Emaspun perlu dibakar agar berkilau


Malam hari Kepala Sekolah Gurera meminta Gurera menjadi Bendahara Sekolah. Ia galau karena mersa kurang mampu melaksanakan tugas tersebut. Pagi itu, untuk menghilangkan kegalauannya Gurera bertemu dengan kawan lama disebuah cafe didaerah Boja yang sangat representatif. Ada kolam renang, cafe, dan juga hotel dengan tarif Rp. 500.000 per malam ( ini kesukaan Kakak saya yang satu itu inisial AW ) hhahahahaaa,,,.








Disana Gurera melihat kesuksesan teman dia yang sudah sukses. Mereka berbincang panjang lebar hingga disepakati akan berkunjung ke rumah seseorang yang sukses terlebih dahulu yang menjadi mentor mereka, sebut saja Mawar,,, eh, Arif.
Dengan Karimun Kotak yang sudah dioprek dengan tambahan step-up, Gurera dan rekan-rekannya menuju ke rumah Arif. Tanjakan, tikungan, kelokan dilibas dengan enteng oleh si Karimun kotaknya bahkan sebuah mobil merk terkenal 1.300 cc pun dilibas. Tak butuh waktu lama mereka tiba ditujuan.
Sambutan hangat Arif begitu mereka tiba. Segera diajak naik kelantai 2 ke tempat kerja Arif. Mulai dari ruang tamu sampai lantai 2 penuh inventaris pesanan, dan katanya tahun ini sudah selesai 200 paket (warrrr,,, biasssaaa,,,).
Setelah mengobrol basa-basi sebentar, Arif ijin keluar sebentar. Penasaran dengan sukses Arif, Gurera beraksi dengan Akik hijaunya. 
Segera Gurera menuju beranda dilantai 2, dia mengarahkan akik ke arah matahari. Kekuatan alam raya hewan, tumbuhan, deburan ombak mengalir masuk ke akik tersebut.
Gurera kembali ke dalam ruangan, dia duduk dengan menempelkan tangan kanan kesalah satu Administrasi dan menempelkan akik hijaunya ke dada. Dari mata, mulut, telinga Gurera memancarkan cahaya hijau kemudian cahaya hijau tersebut menyelimuti seluruh tubuhnya. Tubuh Gurera serasa terhempas melewati lorong waktu, terombang ambing kesegala arah hingga akhirnya terbuka mata Gurera perlahan-lahan.
Gurera masuk ke dalam kehidupan Arif sejak awal dia merilis bisnisnya itu. Tak semulus, tak seindah keadaan saat ini. Pernah dia merasa hampir putus asa namun dihatinya dia mendapat semangat dari wejangan kakek buyutnya yang telah tiada. Buyutnya mengatakan jika sekarang bukanlah saatnya berputus asa, walaupun pangkalnya sudah jauh ujungnya belum tiba. Perjuangan tak akan selamanya mulus ada ujian yang datang menerpa, ada batuan tajam yang menghujam kaki dalam melangkah.
Akhirnya singkat cerita Arif bangkit dari keterpurukannya, sehingga lambat laun bisnisnya semakin berkembang pesat dan sukses hingga sekarang.
Setelah merasa sudah mendapat ilmu cukup, Gurera memutuskan kembali kedunianya. Segera ia memejamkan mata dan meletakkan tangan kirinya yang memakai akik hijau ke dada.
Begitu membuka mata, Gurera kembali kesituasi saat dia bersama temannya menunggu Arif.
30 menit berselang Arif datang membawa mi ayam kering dan es dawet. Akhirnya Gurera makan bersama dengan lahap karena waktu sudah menunjukkan pukul 14.00 WIB. Setelah selesai mereka pulang.
Malam harinya, Gurera mengirim WA ke Kepala Sekolahnya jika ia siap melaksanakan tugas sebagai Bendahara Sekolah. Mendapat WA kesiapan Gurera menjadi Bendahara Sekolah, Kepala Sekolah berterima kasih kepadanya.
Dalam perjalanan waktu menjadi Bendahara Sekolah penuh kesulitan, Gurera memberi semangat kepada dirinya dengan berkaca kehidupan Arif dalam meraih sukses. Dan akhirnya sedikit demi sedikit Gurera mampu dalam melaksanakan tugasnya sejalan dengan para senior.
Bahkan ada teman Gurera yang mendukung langkahnya menjadi Gurera setelah melihat perubahan signifikan. ‘Melihat kondisi sekolah monoton seperti itu. aku gek dong . Bahwa harus ada tangan dingin yang mau merubah kondisi itu. Aku dukung 1000% langkah mu om”
Quotes Gurera: Kita sebagai manusia tidak boleh berleha-leha dan tidak mau keluar dari zona aman, manusia harus menghadapi halangan, rintangan, hambatan, bahkan ancaman agar menjadi pribadi yang tangguh, bernilai, mulia, berharga , dan berkilauan, tentunya bermanfaat bagi banyak orang. Kehidupan memang keras. Emas saja harus melalui proses ditempa dan dibakar agar menjadi logam mulia, berharga , dan bisa mengeluarkan kilaunya.
“Lupakan tentang konsekuensi dari kegagalan. Kegagalan hanya perubahan arah sementara untuk mengarahkan anda lurus ke arah kesuksesan anda” (Denis Waitley)







No comments:

Post a Comment