Sunday, November 9, 2014

STRATEGI PEMBELAJARAN DI SD PDGK4105



MODUL 1
HAKIKAT STRATEGI PEMBELAJARAN

Kegiatan belajar 1
Konsep dan prinsip belajar dan pembelajaran

1.      Belajar memiliki tiga atribut pokok ialah:
a.      Belajar merupakan proses mental dan emosional atau aktivitas pikiran dan perasaan.
b.      Hasil belajar berupa perubahan perilaku, baik yang menyangkut kognitif, psikomotorik, maupun afektif.
c.      Belajar berkat mengalami, baik mengalami secara langsung maupun mengalami secara tidak langsung (melalui media). Dengan kata lain belajar terjadi di dalam interaksi dengan lingkungan. (lingkungan fisik dan lingkungan sosial).

2.      Supaya belajar terjadi secarta efektif perlu diperhatikan beberapa prinsip antara lain:
a.      Motivasi, yaitu dorongan untuk melakukan kegiatan belajar, baik motivasi intrinsik maupun motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik dinilai lebih baik, karena berkaitan langsung dengan tujuan  pembelajaran itu sendiri.
b.     Perhatian atau pemusatan energi psikis terhadap pelajaran erat kaitannya dengan motivasi. Untuk pemusatkan perhatian siswa terhadap pelajaran bisa didasarkan terhadap diri siswa itu sendiri dan atau terhadap situasi pembelajarannya.
c.      Aktivitas. Belajar itu sendiri adalah aktivitas. Bila fikiran dan perasaan siswa tidak terlibat aktif dalam situasi pembelajaran, pada hakikatnya siswa tersebut tidak belajar. Penggunaan metode dan media yang bervariasi dapat merangsang siswa lebih aktif belajar.
d.     Umpan balik di dalam belajar sangat penting, supaya siswa segera menge-tahui benar tidaknya pekerjaan yang ia lakukan. Umpan balik dari guru sebaiknya yang mampu menyadarkan siswa terhadap kesalahan mereka dan meningkatkan pemahaman siswa akan pelajaran tersebut.
e.      Perbedaan individual adalah individu tersendiri yang memiliki perbedaan dari yang lain. Guru hendaknya mampu memperhatikan dan melayani siswa sesuai dengan hakikat mereka masing-masing. Berkaitan dengan ini catatan pribadi setiap siswa sangat diperlukan.

3.      Pembelajaran merupakan suatu sistem lingkungan belajar yang terdiri dari unsur: tujuan, bahan pelajaran, strategi, alat, siswa, dan guru. 

      Semua unsur atau komponen tersebut saling berkaitan, saling mempengaruhi; dan semuanya berfungsi dengan berorientasi kepada tujuan Variabel Strategi Belajar Mengajar

 Kegiatan belajar 2
 Perbedaan pendekatan,strategi,metode dan teknik pembelajaran
1.     Pendekatan strtegi, metode dan teknik pembelajaran pada hakikatnya tidak dapat di pisahkan. Ke empat istilah tersebut merupakan satu kesatuan dalam pembelajaran.
2.     Pendekatan strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang akan dan atau sedang di gunakan dapat di ketahui dari langkah langkh pembelajaran yang telah tersusun atau sedang terjadi.
3.     Pendekatan epmbelajaran adalah cara umum dalam memandang pembelajaran
4.     Strategi pembelajaran adalah ilmu dan kiat di dalam memanfaatkan segala sumber belajar yang di miliki dan yang dapat di kerahkan untuk mencapai tujuan pembelajran yang telah di tetapkan.
5.     Metode mengajar adalah berbagai cara kerja yang bersifat relatif umum yang sesuai sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
6.     Teknik pembelajaran mengambarkan langkah langkah menggunakan metode mengajar, yang sifat lebih opersional.
7.     Faktor faktor yang perlu di perhatikan dalam penentu teknik pembelajaran diantaranya adalah kemampuan dan kebiasaan guru ketersedian sarana dan waktu , serta kesiapan siswa.

 kegiatan belajar 3
 faktor faktor penentu dalam pemilihan strategi dan pembelajaran
1.     faktor faktor yang perlu di pertimbangkan dalam dalam memilih strategi pembelajaran ialah      tujuan pembelajaran, jenis dan tingkat kesulitan materi pelajarn, sarana, waktu yang tersedia,  siswa, dan guru.
2.     Gagne mengklasifikasi hasil hasil belajr atau tujuan pembelajaran kedalam lima jenis tujuan beljar sebagai berikut.
a.       Ketrampilan intlektual dengan tahapan tahapannya :
1.      Kemampuan membedakan ( diskriminasi )
2.      Kemampuan mengenal konsep konkret
3.      Kemampuan memahami konsep terdefinisi
4.      Kemampuan meggunakan aturan, rumus hukum dalili prinsip
5.      Kemampuan memecahkan masalah dengan menggunakan berbagai aturan

b.      Strategi kognitif yaitu kemampuan memilih dan mengubah cara – cara memberikan perhatian , belajar mengingat dan berfikir
c.       Informasi verbal yaitu menyimpan nama / label fakta, dan pengetahuan dalam ingatan
d.      Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan kegiatan – kegiatan fisik
e.       Sikap yaitu kemampuan menampilakn prilaku yang bermuatan nilai nilai

3.      Setiap jenis tujuan pembelajaran menurutperoses pembentukan yang berbeda tujuan yang bersifat penguasaan pengetahuan menuntut kegiatan pengkajian. Tujuan yang bersifat penguasaan keterampilan menutut kegiatan berlatih. Sementara itu, tujuan yang bersifat sikap dan nilai menuntut kegiatan penghayatan terhadap sikap dan nilai yang di harapkan di kuasai.

4.      Yang perlu di pertimbangkan dari faktor siswa di dalam memilih strategi pembelajaran, antara lain :
a.      Siswa sebagai pribadi tersendiri memiliki perbedaan dari siswa lain
b.     Jumlah siswa yang mengikuti pelajaran
c.      Faktor fasilitas, ruang dan waktu yang perlu di pertimbangkan dalam memilih strategi pembeljaran ialah:
1.     Jumlah karakteristis alat pembelajaran dan peraga
2.     Jumlah karakteristik sumber pembelajaran ( bahan cetakan dan lingkungkungan )
3.     Ketersediaan ruangan yang di butuhkan
4.     Jumlah waktu yang tersedia

5.     Faktor guru yang akan mempengaruhi penggunaan strategi pembelajaran ialah kemampuan menguasai bahan pelajaran dan kemampuan mempelajarkan siswa




Kegiatan belajar 4
Berbagai jenis strategi pembelajaran

1.      Atas dasar pertimbangan proses pengolahan pesan.
a.      Strategi Deduktif. Dengan Strategi Deduktif materi atau bahan pelajaran diolah dari mulai yang umum, generalisasi atau rumusan, ke yang bersifat khusus atau bagian-bagian. Bagian itu dapat berupa sifat, atribut atau ciri-ciri. Strategi 

Deduktif dapat digunakan dalam mengajarkan konsep, baik konsep konkret maupun konsep terdefinisi.

b.     Strategi Induktif. Dengan Strategi Induktif materi atau bahan pelajaran diolah mulai dari yang khusus (sifat, ciri atau atribut) ke yang umum, generalisasi atau rumusan. Strategi Induktif dapat digunakan dalam mengajarkan konsep, baik konsep konkret maupun konsep terdefinisi.

2.      Atas dasar pertimbangan pihak pengolah pesan.
a.      Strategi Ekspositorik. Dengan Strategi Ekspositorik bahan atau materi pelajaran diolah oleh guru. Siswa tinggal “terima jadi” dari guru. Dengan Strategi Ekspositorik guru yang mencari dan mengolah bahan pelajaran, yang kemudian menyampaikannya kepada siswa. Strategi Ekspositorik dapat digunakan di dalam mengajarkan berbagai materi pelajaran, kecuali yang sifatnya pemecahan masalah.
b.     Strategi Heuristik. Dengan Strategi Heuristik bahan atau materi pelajaran diolah oleh siswa. 
c.      Siswa yang aktif mencari dan mengolah bahan pelajaran. Guru sebagai fasilitator memberikan dorongan, arahan, dan bimbingan. Strategi Heuristik dapat digunakan untuk mengajarkan berbagai materi pelajaran termasuk pemecahan masalah. Dengan Strategi Heuristik diharapkan siswa bukan hanya paham dan mampu melakukan suatu pekerjaan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, akan tetapi juga akan terbentuk sikap-sikap positif, seperti: kritis, kreatif, inovatif, mandiri, terbuka. Strategi Heuristik terbagai atas Diskoperi dan Inkuiri

3.      Atas Dasar Pertimbangan Pengaturan Guru
a.      Strategi Seorang Guru. Seorang guru mengajar kepada sejumlah siswa
b.     Strategi Pengajaran Beregu (Team Teaching). Dengan Pengajaran Beregu, dua orang atau lebih guru mengajar sejumlah siswa. 

Pengajaran Beregu dapat digunakan di dalam mengajarkan salah satu mata pelajaran atau sejumlah mata pelajaran yang terpusat kepada suatu topik tertentu.

4.      Atas Dasar Pertimbangan Jumlah Siswa
a.       Strategi Klasikal
b.      Strategi Kelompok Kecil
c.       Strategi Individual.

5.      Atas Dasar Pertimbangan Interaksi Guru dengan Siswa. 
a.      Strategi Tatap Muka. Akan lebih baik dengan menggunakan alat peraga. 
b.     Strategi Pengajaran Melalui Media. Guru tidak langsung kontak dengan siswa, akan tetapi guru “mewakilkan” kepada media. Siswa berinteraksi dengan media.

MODUL 2
PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR

Ø  Kegiatan belajar 1
Pengertian Belajar Beberapa aspek yang perlu di kuasai guru dalam kegiatan belajar di antaranya sebagai berikut belajar merupakan proses perubahan tingkah laku yang diperoleh melalui latihan dan perubahan itu disebabkan karena ada dukungan dari lingkungan yang positif yang menyebabkan terjadinya interaksi edukatif. Perubahan tersebut terjadi secara menyeluruh meliputi pengetahuan, sikap dan keterampilan.
Pendapat lain mengemukakan bahwa belajar adalah proses pengalaman (learning is experience), artinya belajar itu suatu proses interaksi antara individu dengan lingkungannya. Dalam interaksi tersebut terjadi prose mental, intelektual, dan emosional yang pada akhirnya menjadi suatu sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dimilikinya.
Ada 4 pilar yang perlu di perhatikan dalam belajar yaitu belajra untuk mengetahui ( learning to know ) belajar untuk berbuat ( lerning to do ) belajar untuk hidup bersama ( lerning to live together ) dan belajar untuk menjadi ( learning to be ) semua itu harus di terapkan pada peroses belajar di sekolah dasar baik dalam kelas ataupun luar kelas.
Faktor – faktor yang berpengaruh terhadap hasil belajar
1.       Bagaimana cara-cara ia menentukan arah pukulan? Dalam hal ini ia (yang dilatih) harus berpikir, berkonsentrasi, dan memvisualisasikan diri ke dalam perbuatan dan mencobakannya ke dalam bentuk latihan.
2.       Bagaimana cara-cara ia belajar menerima kritikan atas kesalahan-kesalahan yang dilakukannya? Ia akan mengontrol perasaan, dan kemudian melakukan perbaikan-perbaikan sesuai isi kritik yang diberikan padanya.
3.       Bagaimana ia memperoleh pemahaman prinsip dan sikap yang dibutuhkan? Ia akan mengalami peristiwa-peristiwa dalam situasi yang tidak dapat diramalkan sebelumnya dan dari situ ia memperoleh pengetahuan, sikap, dan keterampilan (bersifat reaktif) yang dibutuhkannya.
4.       Bagaimana ia belajar membina kekkompakan dalam kelompok? Tentunya ia akan berdiskusi dengan teman dan kelompoknya, menempatkan posisi, melakukan tugas, dan tanggung jawab.

Definisi belajar yang umum diterima saat ini ialah bahwa belajar merupakan suatu usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkat laku yang baru, secara keseluruhan sebagai pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya

Kegiatan belajar 2
Karakteristik proses belajar dan tahapan perkembangan siswa sekolah dasar
           
Proses belajar merupakan suatu rangkaian kegiatan belajar dalam belajar, esensinya adalah rangkaian aktivitas yang dilakukan siswa dalam upaya mengubah prilaku yang dilakukan secara sadar melalui interaksi dengan lingkungan. Proses belajar mengajar di sekolah sangat dipengaruhi oleh desain pelajaran maupun strategi yang diterapkan oleh guru dalam pembelajaran.
Salah satu faktor yang dominan untuk dipertimbangkan dalam melakukan proses belajar adalah pebelajar (siswa) itu sendiri. Siswa merupakan individu yang utuh sekaligus sebagai makhluk sosial yang memiliki potensi yang berbeda-beda. Berdasarkan teori perkembangan setiap siswa memiliki tahapan perkembangan sesuai dengan tingkat usianya. Artinya setiap proses belajar yang ditempuh siswa harus berdasarkan pada fase perkembangannya.
Seperti telah dikemukakan, bahwa proses belajar merupakan rangkaian aktivitas siswa melalui pengalaman belajar (learning experience) untuk membentuk perilaku siswa.
Ada beberapa belajar yang dikaji sebagai bahan pertimbangan dalam pelaksanaan proses belajar di Sekolah Dasar.
     
Teori Belajar Displin Mental
                        Karakteristik teori belajar ini menganut prinsip bahwa manusia memiliki sejumlah daya mental seperti daya untuk mengamati, menanggapi, mengingat, berpikir dan sebagainya yang dapat dilatih dan didisplinkan. Proses belajar berpikir, mengamati dan mengingat dapat dilakukan siswa SD kelas rendah, yang meliputi a) belajar mengidentifikasi ciri-ciri karakteristik suatu benda atau kejadian, misalnya; “menguraikan atau menjelaskan ciri-ciri tumbuhan hijau”. b) menyebutkan kembali nama-nama ibu kota provinsi di Indonesia. Belajar itu sendiri merupakan upaya untuk mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki individu. Potensi-potensi yang dimiliki individu dapat dikembangkan secara optimal melalui kegiatan belajar.
                             
Teori Belajar Asosiasi
                        Rumpun teori belajar ini identik dengan teori behaviorisme yang biasa disebut S-R Bond. Teori belajar asosiasi ini berdasarkan pada perubahan tingkah laku yang menekankan pola perilaku baru yang diulang-ulang sehingga menjadi aktivitas yang otomatis. Dalam teori ini, belajar lebih mengutamakan stimulus-respons yang membetuk kemampuan siswa secara spesifik dan terkontrol. Hukuman (punishment) dan ganjaran (reward) merupakan penguatan (reinforcement) yang dipakai. Pelopor aliran ini diantaranya Edward L. Thorndike.
                             
Teori Insight
Menurut teori ini belajar adalah mengubah pemahaman siswa. Perubahan ini akan terjadi apabila siswa menggunakan lingkungan. Belajar adalah suatu proses yang bersifat eksploratif, imajinatif, dan kreatif. Belajar selalu diarahkan untuk mengembangkan kemampuan tingkat tinggi yaitu berpikir tinggi.
                             
Teori belajar Gestalt
Menurut teori belajar ini siswa merupakan individu yang utuh. Oleh karenanya, belajar lebih mengutamakan keseluruhan, kemudia melihat bagian-bagiannya yang mengandung makna dan hubungan. Pembelajaran selalu diberikan dalam bentuk problematik, aktual dan nyata (sedang terjadi saat ini maupun saat yang akan datang).
Siswa belajar melakukan pemecahan masalah (problem solving), melakukan penyelidikan (inquiry), melakukan penemuan (discovery) dan kajian (investigation).
Dalam prakteknya penerapan teori belajar tersebut digunakan bercampur, tidak murni satu per satu.
1.           Signal learning (belajar melalui isyarat)
2.           Stimulus-respon learning (belajar melalui rangsangan tindak balas).
3.           Chaining learning (belajar melalui perangkaian)
4.           Verbal association learning (belajar melalui perkaitan verbal)
5.           Discrimination learning (belajar melalui membeda-bedakan)
6.           Concept learning (belajar melalui konsep)
7.           Rule learning (belajar melalui aturan-aturan)
8.           Problem solving learning (belajar melalui pemecahan masalah)

Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan kulminasi dari suatu proses yang telah dilakukan dalam belajar. Kulminasi akan selalui diiringi dengan kegiatan tindak lanjut. Hasil belajar harus menunjukkan suatu perubahan tingkah laku atau perolehan perilaku yang baru dari siswa yang bersifat menetap, fungsional, positif, dan disadari. Bentuk perubahan tingkah laku harus menyeluruh secara komperhensif sehingga menunjukkan perubahan tingkah laku seperti contoh di atas.
Untuk melihat hasil belajar yang berkaitan dengan kemampuan berpikir kritis dan ilmiah pada siswa Sekolah Dasar, dapat dikaji proses maupun hasil berdasarkan : 1) kemampuan membaca, mengamati dan atau menyimak apa yang dijelaskan atau diinformasikan; 2) kemampuan mengindentifikasi atau membuat sejumlah (sub-sub) pertanyaan berdasarkan substansi yang dibaca, diamati dan atau didengar; 3) kemampuan mengorganisasi hasil-hasil identifikasi dan mengkaji dari sudut persamaan dan perbedaan; dan 4) kemampuan melakukan kajian secara menyeluruh.





Kegiatan belajar 3
Karakteristik pembelajaran di sekolah dasar

      Topik ini akan membahas tentang karakteristik pembelajaran di Sekolah Dasar yang merupakan topik lanjutan dari karakteristik proses belajar dan fase-fase perkembangan di Sekolah Dasar. Topik ini menyajikan ciri-ciri beberapa pembelajaran di Sekolah Dasar sebagai gambaran aplikasi pembelajaran di Sekolah Dasar.
      Apabila Anda merasa telah menguasai karakteristik proses belajar dan tahapan perkembangan di Sekolah Dasar selanjutnya Anda perlu mempelajari karakteristik pembelajaran di Sekolah Dasar.
      Secara umum karakteristik pembelajaran di Sekolah Dasar adalah :
1.       Kelas 1 dan kelas 2 Sekolah Dasar berorientasi pada pembelajaran fakta, lebih bersifat konkret atau kejadian-kejadian yang ada di sekitar lingkungan siswa. Dalam kurikulum 2004 pembelajaran dilakukan dengan pendekatan tematik.
2.       Kelas 3 siswa sudah dihadapkan pada konsep generalisasi yang dapat diperoleh dari fakta atau dari kejadian-kejadian yang konkret, hal ini lebih tinggi dari kelas 1 dan 2.
3.       Kelas 4, 5, dan 6 atau disebut sebagai kelas tinggi siswa dihadapkan pada konsep-konsep atau prinsip-prinsip penerapannya.

A.    Karakteristik Pembelajaran di Kelas Rendah
Pembelajaran di kelas rendah dilaksanakan berdasarkan rencana pelajaran (silabus) yang telah dikembangkan oleh guru. Pembelajaran konkret lebih sesuai diberikan pada siswa kelas rendah (kelas 1, 2, 3) di Sekolah Dasar. Proses pembelajaran ini harus dirancang oleh guru sehingga kemampuan siswa, bahan ajar, proses belajar dan sistem penilaian sesuai dengan taraf perkembangan siswa.
Banyak strategi belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar di Sekolah Dasar, diantaranya adalah ceramah, tanya jawab, latihan atau drill, belajar kelompok, observasi atau pengamatan. Penggunaan atau pemilihan strategi belajar harus mempertimbangkan variabel-variabel yang terlibat dalam suatu proses belajar-mengajar.
Dalam pengembangan kreativitas siswa proses pembelajaran diarahkan supaya siswa melakukan kegiatan kreativitas yang sesuai dengan tingkat perkembangannya, misalnya memecahkan permasalahan melalui permainan sehari-hari. Di bawah ini adalah beberapa contoh kegiatan belajar yang dapat dilakukan siswa Sekolah Dasar di kelas rendah.
1.     Menggolongkan peran anggota keluarga.
2.     Menerapkan etika dan sopan santun di rumah, sekolah dan di lingkungan.
3.     Menggunakan kosa kata geografi untuk menceritakan tentang tempat.
4.     Menceritakan cara memanfaatkan uang secara sederhana melalui jual beli barang dan menabung.
5.     Menceritakan masa kecilnya melalui bantuan foto maupun dari cerita orangtuanya.
6.     Melakukan mekanika tubuh yang baik dalam duduk, berdiri dan berjalan.
7.     Melakukan latihan dalam meningkatkan kualitas fisik-motorik.
8.     Memperagakan rangkaian gerak (ritmik) dengan musik.
9.     Mengeskpresikan gagasan imajinasi unsur bunyi dan gerak melalui kegiatan eksplorasi dalam bernyanyi dan menari.
10.  Mengeskpresikan gagasan artistik melalui kegiatan bernyanyi dan menari.
11.  Mengkomunikasikan gagasan dengan satu kalimat.
12.  Mengkomunikasikan gagasan sederhana dengan lisan dan tertulis. Membaca nyaring / bersuara teks sederhana + 300 kata.
13.  Menulis dengan jelas dan rapi kalimat yang didiktekan dengan menggunakan huruf lepas dan tegak bersambung.
14.  Menulis karangan pendek seperti slogan dan surat undangan, menulis menggunakan atau disertai label, dan menulis petunjuk sesuatu permainan.
15.  Menerapkan EYD dalam menulis dan menggunakan huruf kapital untuk nama suku bangsa, nama bahasa, dan judul karangan. Menulis tanda titik untuk memisahkan angka, jam, menit, detik.
16.  Menyimak dan menceritakan kembali ragam teks sederhana; mendeklamasikan / melagukan pantun, puisi, syair dan membaca cerita atau buku.
17.  Mengaplikasikan konsep atau alogaritma dalam pengerjaan pernjumlahan dan pengurangan.
18.  Mengaplikasikan konsep atau alogaritma dama pengerjaan bilangan.
19.  Mengkomunikasikan gagasan matematika dengan simbol atau diagram.
20.  Membuat dan menafsirkan model matematika dari masalah bilangan pengukuran atau bentuk geometri.
21.  Menentukan pola sifat atau pola bangun menurut bentuk atau unsurnya.
22.  Membilang dan menyebutkan banyak benda, mengingat penjumlahan dan pengurangan.
23.  Melakukan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian dan hubungannya.

B.  Karakteristik Pembelajaran di Kelas Tinggi
Esensi proses pembelajaran di kelas tinggi (kelas 4, 5, 6) adalah suatu pembelajaran yang dilaksanakan secara logis dan sistematis untuk membelajarkan siswa tentang konsep dan generalisasi sehingga penerapannya (menyelesaikan soal, menggabungkan, menghubungkan, memisahkan, menyusun, menderetkan, melipat dan membagi).
Di bawah ini ada beberapa contoh kegiatan belajar yang dapat dilakukan siswa di kelas tinggi Sekolah Dasar.
1.     Mendeskripsikan aturan-aturan yang berlaku di keluarga.
2.     Membandingkan kelompok-kelompok sosial di masyarakat.
3.     Menyajikan hubungan antara sumber daya alam dengan kegiatan ekonomi setempat.
4.     Melakukan diskusi kelompok tentang jual-beli.
5.     Menafsirkan peninggalan-peninggalan sejarah.
6.     Melakukan latihan untuk meningkatkan kualitas fisik-motorik.
7.     Memperagakan berbagai keterampilan yang dihubungkan dengan keselamatan diri.
8.     Memperagakan rangkaian gerak dengan alat musik.
9.     Melakukan kegiatan penjelajahan ke perkampungan di sekitar sekolah.
10.  Mencoba mengubah pola gerak dari irama dalam rangkaian variasi gerak.
11.  Mendesain model konstruksi.
12.  Mencari, menemukan, memilih informasi dari lingkungan sekitar sekolah.
13.  Membaca dan menghafal surat-surat pendek dan mengartikannya.
14.  Mendengarkan dan mencatat hal-hal yang penting dari uraian pembicara (pidato atau dakwah).
15.  Membaca dalam hati (secara intensif) teks pendek 3-4 paragraf.
16.  Mendengarkan secara apresiatif.
17.  Mengaplikasikan konsep alogaritma atau manipulasi matematika dalam pengerjaan bilangan (termasuk negatif dan pecahan) pengukuran geometri.
18.  Melakukan operasi hitung campuran (bilangan bulat pecahan).
19.  Melakukan penyelidikan dengan menetukan variabel dan cara pengendaliannya.
20.  Mengumpulkan bukti perkembangbiakan makhluk hidup.
21.  Menyelidiki hubungan antara ciri makhluk hidup dan lingkungan hidup.
22.  Mendesain dan melakukan percobaan untuk menyelidiki antara hubungan gaya dan gerak.
23.  Menyelidiki pengaruh gaya magnet.
MODUL 3
MODEL-MODEL DAN RUMPUN PEMBELAJARAN

Kegiatan belajar 1
Model model pembelajaran
Belajar kolaboratif adalah suatu kegiatan belajar antara dua orang atau lebih yang dilakukan secara bekerja sama dalam suatu kelompok untuk memecahkan suatu masalah guna mencapai tujuan tertentu. Inti dari belajar kolaboratif yatu adanya kerja sama antara dua orang siswa atau lebih, memecahkan masalah secara bersama-sama, dan adanya tujuan yang ingin dicapai.
Ada dua unsur penting dalam belajar kolaboratif yaitu tujuan yang sama dan rasa ketergantungan yang positif antar anggota kelompok. Oleh karena itu untuk mencapai tujuan tertentu setiap siswa harus mempunyai rasa ketergantungan yang positif maksudnya setiap anggota kelompok akan berhasil mencapai tujuan apabila seluruh anggotanya bekerja sama

Kegiatan belajar 2
Rumpun model mengajar
Partner dalam Belajar
Membantu pelajar bekerja secara efektif, dan membuat pelajar belajar secara lintas bidang studi dalam suatu kurikulum, mengembangkan rasa solidaritas serta untuk memperoleh informasi dan keterampilan melalui inkuiri dari suatu akademik.

Investigasi Kelompok
Investigasi kelompok menekankan rencana pada pengaturan kelas umum atau konvensional. Rencana tersebut meliputi pendalaman materi terpadu secara kelompok, diskusi, dan perencanaan proyek. Bermain Peran
Bermain peran itu adalah guru mengajak siswa untuk memahami prilaku sosial, peranannya dalam interaksi sosial dengan cara-cara yang lebih efektif atau membuat pelajar menorganisasikan informasi isu-isu sosial.

Inkuiri Yurispedensi
Inkuiri Yurispedensi ini mengajak pelajar berpikir atas isu-isu sosial mengenai masyarakat suatu Negara, di tingkat nasional maupun internasional. Tujuan model ini untuk mempelajari kasus – kasus yang ada kemudian dikaitkan dengan kebijakan-kebijakan public.

Keperibadian dan Gaya Belajar
Dalam model ini dikemukakan adanya gaya belajar pebelajar dan seorang guru harus yakin bahwa semua dapat dikembangkan, perkembangan dapat terjadi secara optimal apabila lingkungan menyediakan cara kerja secara konseptual. Inkuiri sosial
Model ini dirancang untuk mengajarkan informasi, konsep-konsep, cara berfikir, studi tentang nilai-nilai sosial dengan menghubungkan aspek konitif dan sosial

Modul 4
Prosedur pembelajaran
Kegiatan belajar 1
Keber hasilan proses pembelajaran di antaranya sangat di pengaruhi oleh kegiatan pendahuluan pembelajaran adalah alat untuk menciptakan awal pembelajaran yang efektif sehingga siswa siap secara penuh dalam mengikuti kegiatan inti dalam pembelajaran
Pembeljaran adalah sebagai berikut :
1.      Kegiatan pembelajaran
a.       Menciptakan sikap dan suasana kelas yang menarik
b.      Memeriksa kehadiran siswa
c.       Menciptakan kesiapan belajar siswa
d.      Menciptakan suasana belajar yang demokratis
2.      Kegitan awal pembelajaran
a.       Menimbulkan motivasi dan perhatian siswa
b.      Memberi acuan
c.       Membuat kaitan
d.      Melaksankan tes awal

Kegiatan belajar 2
Kegiatan inti dalam pembelajaran
Kegiatan inti dalam pembelajaran adalah peranan penting dalam rangka mencapai tujuan yang telah di tetapkan dalam kurikulum kegiatan inti pembelajaran di arahkan pada  peroses pembelajaran hendaknya melibatkan siswa sebnyak mungkin, yang memenuhi kebutuhan siswa baik secara individual maupun perkelompok untuk itu kegiatan inti hendaknya merupakan kegiatan yang bervariasi

Kegiatan pembelajaran 3
Kegiatan akhir dan tindaklanjut pembelajaran
Kegiatan ini di lakukan untuk meyakinkan guru terhadap penguasaan kompetensi oleh siswa dan upaya pemantapan penguasaan kompetensi yang di harapkan kegiatan ini harus di laksanakan secara sistem matis,efektif,efisien,dan fleksibel.kegiatan yang dapat di laksanakan dalam kegiatan akhir pembelajaran adalah :
1.      Meninjau kembali penguasaan siswa
2.      Melaksanaka penilaian

Kegiatan tidak lanjut yang dapat di lakukan guru :
1.      Memberikan tugas atau latihan”
2.      Menjelaskan kembali bahan ajaran yang belum di kuasai
3.      Menugaskan membacakan materi yang tertentu
4.      Memberikan motivasi atau bimbingan belajar
5.      Mengungkapkan topik bahasan yang akan datang

Modul 5
Pemilihan metode mengajar
Kegiatan belajar 1
1.     Faktor –faktor yang perlu di pertimbangkan dalam pemilihan metode mengajar adalah faktor tujuan pembelajran, krakteristik, alokasi, waktu, fasilitas penunjang
2.     Metode mengajar merupaka salah satu komponen yang harus ada dalam kegiatan pembelajran karena untuk mencapai tujuan pembelajaran
3.     Penilaian metode mengajar hrus di prtimbngkan dan mengacu pada pengembngan dan kemampuan siswa
4.     Metode mngajar memiliki fungsi sentral dalam pembelajaran yaitu sebagai alt atau cara untuk mencapa pembelajaran
5.     Tujuan pembelajran atau kompetensi dasar adalah merupakan pernytaan yang di harapkn dapat di ketahui di lakukan setelah mngikuti proses pembelajaran
6.     Setip proses pemilihan metode mengajara harus di dasarkan pada hasil kajian

Kegiatan belajar 2
Jenis jenis metode mengajar
1.      Pengalaman belajar
2.      Penggunaan metode ceramah
3.      Penggunaan metode diskusi
4.      Penggunaan metode simulasi
5.      Penggunaan metode demontrasi
6.      Penggunaan metode ekperimen
7.      Penggunaan metode karyawisata
8.      Penggunaan metode pemecahan masalah

Kegiatan belajar 3
Hubungan pengalaman belajar dengan metode mengajar
1.     Belajar pada hakikatnya merupakan suatu peroses atau aktivitas siswa di katakan belajar bila ada aktivitas pada dirinya
2.     Pendekatan  kontruktivis merupakan bagian dari keterampilan
3.     Pengalaman menyimak yang merupaka yang di peroleh dari metode ceramah
4.     Pengalaman yang di peroleh siswa dalam pembelajaran dapat berupa pengalaman intlektual
5.     Dalam metode diskusi siswa dapat berpengalaman untuk menyelesakan masala dengan cara berkelompok
6.     Pembelajaran simulasi secara langsung maupun tidak langsung akan berdampak terhadap pengalaman belajar siswa di antranya peran, kerja sama
7.     Pengalaman yang cendrung dapat di peroleh dalam demontrasi
8.     Dampak pembeljara yang langsung maupun tidak langsung
9.     Dampak pengalaman yang di peroleh dari karyawisata yaitu pengalaman nyata praktis, dan konkret

Modul 6
Kegiatan pembelajaran 1
Hakikat pungsi dan peranan media pembelajaran

Media pembelajaran
Media dimanfaatkan berbagai pihak untuk keperluan sehari-hari. Misalnya duniabisnis, perusahaan ingin mempromosikan produknya di pasaran dengan memanfaatkan mediaatau sarana seperti televisi, radio, surat kabar, brosur, leaflet poster dan lain-lain.Guru menggunakan media pembelajaran agar informasi dapat diterima dan diserapdengan baik oleh siswa. Sebagai wujud bahwa bahan ajar diterima oleh siswa dibuktikandengan terjadinya perubahan-perubahan perilaku baik berupa pengetahuan, sikap, maupun keterampilan.
Menurut Heinich, dkk (1993) media merupakan alat saluran komunikasi. Media berasal dari bahasa latin dan bentuk jamak dari kata“medium” secara harfiah berarti“perantara”. Yaitu perantara sumber pesan (a source) dengan penerima pesan (receiver ).Seperti film, televisi, diagram, bahan tercetak ( printed materials), komputer, dan instruktur.Menurut Schramn (1977), teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluanpembelajaran. MenurutBriggs (1977), sarana fisik untuk menyampaikan isi ataumateri pembelajaran seperti buku,film, video,slide, dan sebagainya.
Menurut NEA (1969),sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang dengar, termasuk teknologiperangkat kerasnya. Guru berperan sebagai komunikator (communicator ) bertugas menyampaikan pesanatau bahan ajar (messages) kepada siswa. Siswa bertidak sebagai penerima pesan (receiver atau communicant). Media pembelajaran adalah wahana penyalur pesan atau bahan ajar yangdisampaikan guru.Komunikasi dua arah (two way traffic communication) atau lebih (multi way trafficcommunication) adalah kondisi dimana siswa tidak hanya berperan sebagai penerima pesannamun bias saja bertindak sebagai penyampai pesan maka diperlukan media untuk lebihmeningkatkan tingkat keefektifan pencapaian tujuan atau kompetensi. Media pembelajaran terdiri atas dua unsur penting yaitu unsur peralatan atauperangkat keras (hardware), dan unsur pesan yang dibawa (messages atau software). Medpembelajaran memerlukan peralatan untuk menyajikan pesan, namun yang terpenting adalah pesan atau informasi belajar yang dibawakan oleh media. Proses pembelajaran akan berhasil apabila siswa turut aktif dalam pembelajaran maka dibutuhkan fasilitas sebagai media pembelajaran sehingga dapat lebih mengoptimalkanpencapaian hasil belajarnya. Pengetahuan paling banyak diperoleh secara visual atau indrapengelihatan, setelah itu melalui indra pendengaran. Pengetahuan diperoleh lebih maksimalsecara audiovisual (pendengaran dan pengelihatan).
Fungsi media pembelajaran :
  1. Bukan merupakan fungsi tambahan.
  2. Merupakan bagian integral dari keseluruhan proses pembelajaran.
  3. Penggunaannya harus relevan dengan kompetensi yang ingin dicapai dan isipembelajaran itu sendiri.
  4. Bukan berfungsi sebagai alat hiburan.
  5. Berfungsi untuk mempercepat proses belajar.
  6. Meningkatkan kualitas belajar-mengajar.
  7. Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berpikir.

Nilai dan manfaat media pembelajaran :
  1. Membuat konkret konsep-konsep yang abstrak.
  2. Menghadirkan objek-objek yang terlalu berbahaya atau sukar didapat.
  3. Menampilkan objek yang terlalu besar atau kecil.
  4. Memperlihatkan gerakan yang terlalu cepat atau lambat

 Kegiatan belajar 2
Jenis dan krakteristik media pembelajaran
1.      Ada 3 jenis media pembelajaran yang perlu di pahami oleh para guru, yaitu media visual. Media audio, dan media audio visual dari masing masing jenis media tersebut terdapat berbagai bentuk media yang dapat di kembangkan dalam kegiatan kegiatan pembelajaran di sekolah dasar.
2.      Media visual adalah media yang dapat di liat dengan amenggunakan media penghlihatan terdiri atas media yang di proyeksikan ( projekted visual ). Media audio adalah media merangsang piqiran, perasaan, perhatian yang dapat memancing kemauan siswa untuk memahami bahan ajar dan jenisnya, seperti program kaset suara ( audio kasette ). CD audio, dan program radio. Sedangkan media audiovisual merupakan kombinasi dari media audio dan media visual di sebut media pandang dengar.
3.      Setaip media memiliki karakteristik ( kelebihan dan keterbatasan ), oleh karena itu tk ada media yang dapat di gunakan untuk di gunakan semua situasi atau tujuan media mana yang akan di gunakan ketergantungan kepada kompetensi/tujuan yang ingin di capai sifat bahan ajar ketersidiaan media tersebut dan kemampuan guru dalam menggunakannya


Kegiatan belajar 3
Pemilihan, penggunaan, dan perawatan media pembelajaran
1.     Media pembelajaran adalah jenis – jenis media pembelajaran alternatif mudah di buat bahanya mudah di peroleh mudah di gunakan serta hanya lebih murah namaun demikian sederhana tidaknya suatu media tersebut sebensrnya tergantung pada kondisi atu sekolah
2.     Pemilihan media pembelajan pada hakikatnya merupakan peroses pengambilan keputusan yang di lakukan oleh guru untuk menentukan jenis media mana yang lebih tepat di gunakan dan sesuai dengan tujuan pembelajaran sifat materi yang akan di smapaikan setinggi yang di gunakan serta evaluasinya adanya pilihan media ini di sebutkan sangat banyak dan bervariasi jenis media dengan karakteristik yang berbeda – beda
3.      Kegunaan media pembelajaan sdederhana perlu memperhatikan tujuan yang akan di capai sifat dari bahan ajar karakteristik sasaran peljar membuka ( siswa ) dan kondisi tepat / ruangan yang menjadi pertimbangan antara lain kesederhanaan menarik perhatian adanya penonjolan/penekanan ( misalnya dengan warna) direncanak dengan baik serta menggunakanya siswa lebih aktif belajar
4.      Untuk memelihara media pembelajaran agar awet dan dapat di gunakan lebih lama perlu di punyakan berbagai cara baik secara teknis misalnya dengan memberi bingkai kepada media grafis ( moniting frame ) maupun yang lebih ideal yaitu menyediakan tempat / ruangan secara khusus di set untuk menyimapan berbagai jenis media pembelajaran

Kegiatan belajar 4
Pemanfaatan lingkungan sebagai media pembelajaran
1.      Sumber pembelajaran adalah semua sumber yang di gunakan oleh siswa dalam pembelajaran sumber – sumber tersebut dapat berupa pesan atau informasi orang bahan – bahan alat/perlengkapan teknik/metode dan lingkungan
2.      Lingkungan sebagai sumber pembeljaran yang memiliki nilai – nilai yang sangat berharga di optimalkan dalam peroses pembelajaran lingkunagn dapat memperkaya bahan dan kegiatan pembelajaran siswa
3.      Lingkungan yang dapat di manfaatkan sebagai sumber belajar terdiri atas lingkungan sosial dan lingkungan fisik/lingkungan alam lingkunngan sosisial dapat di gunakan untuk mempelajari ilmu- ilmu sosial dan kemanusiaan lingkungan alam dapat di gunakan untuk mempelajari gejala – gejala alam serta dapat menumbuhkan kesadaran siswa akan cinta alam dan berpartisipasi dalam media alam
4.      Prosedur belajar untuk memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar dapat di tempuh melalui kegiatan dengan membawa siswa kelingkungan seperti survei, karyawisata, berkemah di alam terbuka praktik lapangan dan pelayanan kepada masyarakat atau dengan membawa lingkungan kedalam kelas/ sekolah, seperti pemanfaatan nara sumber yang ada di masyarakat untuk berbicara di sekolah
5.      Agar penggunaan lingkungan agar sumber belajar berhasil dengan baik perlu di lakukan perencanaan plaksanaan dan tidak lanjut dalam melangkah- langkah trsebut guru-guru dan siswa terlibat aktif sehingga kegiatan pemanfaatan lingkungan tersebut menjadi tanggung jawab bersama.

MODUL 7
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR 1

Kegiatan belajar 1
Keterampilan bertanya
Guru perlu menguasai keterampilan beratnya karena
a.       Guru cendrung mendominasi kelas dengan ceramah
b.       Meningkatnya keterlibatan siswa
c.       Merangsang siswa untuk mengajukan pertanyaan
d.       Mendominasi kelemahan siswa
e.       Memusatkan perhatian siswa pada satu masalah
f.        Membantu siswa menggunakan pendapat dengan bahan yang baik


Keterampilan bertanya dasar terdiri atas komponen- komponen
a.       Pengajuan pertanyaan secara jelas dan singkat
b.       Pemberian acuan
c.       Pemusatan
d.       Pemindahan giliran
e.       Penyebaran
f.            Pemberian waktu berfikir
g.       Pemberian tuntutan
Keterampilan bertanya lanjut terdiri dari komponen
a.       Pengubahan tuntuan kognitif dalam menjawab pertanyaan
b.       Pengaturan urutan pertanyaan
c.       Penggunaan pertanyaan pelacak
d.       Penignktan terjadinya interaksi

Dalam menerapkan keterampilan dasar dan lanjut guru perlu memperhatikan perinsip – prinsip berikut
a.       Kehangatan dan keantusiasan
b.       Menghindari kebiasaan menggulung pertanyaan sendiri menjawab pertanyaan sendiri menganjukan pertanyaan yang mengundang jawaban serempak mengulangi jawaban siswa mengajukan pertanyaan ganda dan menujuk siswa siswa sebelum mengajukan pertanyaan
c.       Waktu berfikir yang di berikan pertanyaan tingkat lanjut lebih banyak dari yang di berikan untuk pertanyaan tingkat dasar
d.       Pertanyaan pokok harus di sesuaikan terlebih dahulu kemudian dinilai sesudah selesai belajar

Kegiatan belajar 2
Keterampilan memberi penguatan
Penguatan adalah respon yang di berikan oleh guru terhadap prilaku siswa yang baik yang menyebabkan siswa tersebut terdorong untuk mengulangi atau meningkatkan prilaku yang baik tersebut penguatan di berikan dengan tujuan meningkatkan motivasi siswa dalam belajar mengontrol dan memotivasi prilaku yang negatif menumbuhkan rasa prcaya diri serta memelihara iklim kelas yang kondusif pengutan di bagi menjadi pengutan perbal dan non verbal penggunaan verbal di berikan dalam untuk kata kata / kalimat pujian sentuhan kegiatan yang menyenangkan, serta benda / simbol pengutan dapat juga di berikan dalam bentuk pengutan tak penuh jika respon/ prilaku siswa tidak sepenuhnya memenuhi harapan dalam memberikan pengutan harus di perhatikan seperti – seperti berikut:
1.      Kehangatan dan keantusiaan
2.      Kebermaknaan
3.      Hindari respon negatif
4.      Pengutan harus berpariasi
5.      Sasaran pengutan harus jelas
6.      Penguatan harus diberikan segera setelah prlaku yang di harapkan muncul


Kegiatan belajar 3
Keterampilan mengadakan variasi

Variasi adalah keanekaragaman yang membuat sesuatu menonton variasi di dalam kegitan pembelajran dapat mengilangkan kebosanaan, meningkatkan minat dan keinginan tahuan siswa, melayani gaya belajr siswa yang beragam,
Komponen keterampilan mengadakan variasi di bagi menjadi 3 kelompok sebagai berikut.
1.     Variasi dalm gaya belajar yang meliputi variasi secara, pemusatan perhatian, penyiapan pergantian posisi guru, kontak pandung, serta gerakan badan dan mimik
2.     Variasi pola intraksi dan kegiatan
3.     Variasi penggunaan alat bantu pelajar yang meliputi alat/bahan yang dapat di dengar, di lihat dan di manipulasi dalam mengadakan variasi, guru perlu meningkat prinsip-prinsip penggunanya, yang meliputi kesesuaian, kewajaran, kelancaran, dan kesinambungan, serta perencanaan bagi alat alat dan bahan yang memerlukan penataan khusus






MODUL 8
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR 1
KETERAMPIULAN MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN

Komponen keterampilan membuka peljaran adalah sebagai berikut
a.       Menarik perhatian yang dapat di lakukan dengan
1.      Memvariasikan gaya mengajar guru
2.      Menggunakan alat bantu mengajar
3.      Memvariasikan pola interaksi

b.      Menimbulkan motivasi yang dapat di lakukan dengan
1.      Menujukan kehangatan dan keantusiasan
2.      Menimbulkan rasa ingin tau
3.      Mengemukakan ide yang bertentangan
4.      Memperhatikan minat siswa

c.       Memberi acuan yang dapat di lakukan dengan
1.      Mengemukakan tujuan dan batas-batas tugas
2.      Menyarankan langkah-langkah yang akan di lakukan
3.      Mengingatkan masalah pokok yang akan di bahas
4.      Mengajukan pertanyaan-pertnyaan yang berkaitan dengan materi yang akan di bahas

d.      Membuat kaitan yang dapat di lakukan dengan
1.      Mengaitkan aspek-aspek yang relvan dari bidang studi yang telah di ajarkan
2.      Membandingkan dan mempertentangkan pengetahuan baru dengan pengetahuan lama
3.      Menjelaskan garis besar konsep untuk bahan yang sama sekali beru

KEGITAN BELAJAR 2
KETERAMPILAN MEMBIMBING DISKUSI KELOMPOK KECIL
Guru perlu menguasai keterampilan diskusi kelompok kecil karena
1.      Musyawarah ( diskusi ) sesudah membudaya dalam masyarakat indonesia
2.      Tiap warga negara indonesia di harapkan memiliki keterampilan diskusi
3.      Keterampilan berdiskusi / memimpin diskusi tidak di bawa sejak lahir
4.      Diskusi punya peran khusus dalam pencapaian tujuan pendidikan yang bersifat pembentukan sikap nilai kebisaan dan keterampilan

Dikusi kelompok kecil dapat terjadi jika sarat-sart berikut dapat di penuhi antara lain
1.      Jumlah anggota kelompok 3 – 9 orang
2.      Terjadinya tatap muka informal
3.      Ada tujuan yang ingin di capai
4.      Berlangsung secara sistematis

Komponen keterampilan membimbing diskusi kelopok kecil terdiri dari
1.      Memusatkan perhatian
2.      Memperjelas masalah masalah/urain siswa
3.      Menganalisis pandangan siswa
4.      Meningkatkan uraian siswa
5.      Menyebarkan kesempatan berpartisipasi
6.      Menutup diskusi

Agar dapat  menerapkan keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil secara efektip. Guru harus memperhatikan sejumlah hal, antara lain;
1.      kesesuaian diskusi dengan topik bidang studi yang di bahas;
2.      kekuatan dan kelemahan diskusi dalam kegiatan pembelajaran;
3.      perencanaan dan persiapan yang matang;
4.      iklim diskusi yang terbuka dan bersahabat;
5.      pemilihan topik diskusi yang tepat;

Kegiatan belajar 3:
Keterampilan mengelola kelas.
Mengelola kelas pada dasarnya adalah pengaturan orang dan barang yang memungkinkan terciptanya dan terpliharanya kondisi belajar yang optimal,kondisi belajar yang optimal sangat menentukan kehasilannyakegiatan pembelajaran.oleh karna itu, guru perlu menguasai keterampilan untuk menciptakan kondisi yang optimal tersebut.kegiatan pembelajaran dapat di badakaan menjadi dua masalah ,yaitu masalah istruksional dan masalah pengelolaan .guru harus dapat membedakan kedua masalah tersebut agar dapat menanganinya secara teepat. Masalah intrusional harus di selesaikan secara intruksional , sedangkan sistim pengelola harus di selesaikan secara pengelola ,komponen ketrampilan mengelola kelas terdiri dari keterampilan yang bersipat prepentip dan ketrampilan yang bersipat represif, ketrampilan yang bersipat preventip terkait dengan usaha mencegah terjadinya gangguan,yang dapat di tunjukan dengan :
1.      sikap tangkap;
2.      membagi perhatian;
3.      memusatkan perhatian kelompok;
4.      memberikan petunjuk yang jelas;
5.      menegur;
6.      memberikan penguatan;

Keterampilan yang bersipat represif, berkaitan dengan usaha mengatasi gangguan yang muncul, yang dapat dilakukan melalui 3 pendekatan berikut:
1.      Modifikasi tingkah laku ,yang mencakup:
a.       meningkapkan tingkah laku yang di harapkan.
b.       mengajarkan tingkah laku yang baru, dan
c.       mengurangi /menghilangkan tingkah laku yang tidak diharapkan

2.    Pengelola kelompok, yang menekankan pada pemecahan masalah melalui diskusi kelompok.
3.    Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah.

Agar dapat mengelola kelas secara efektip guru harus memperhatikan beberapa hai di samping menghindari sejumlah prilaku yang dianggap mudah menimbulkan gandguan.

Kegiatan belajar 4
Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan

Pada dasarnya, siswa mempunyai karakteristik yang sangat berbeda satu dengan yang lainnya.untuk melanyani perbedaan ini , diperlukan variasi dan perorganisasian kegiatan klasikal, keloompok kecil dan perorangan hanya mungkin terwujud jika dipenuhi syarat –syarat tertentu.
1.      ada hubungan yang sehat dan akrab antara guru-siswa dan antarsiswa
2.      siswa belajar dengan kecepatan,kemampuan ,cara, dan minat sendiri
3.      siswa mendapat bantuan sesuai dengan kebutuhannya
4.      siswa dilibatkan dalam perencanaan pembelajaran .
5.      guru dapatmemainkan berbagai peran.

Perorganisasian kegiatan klasikal, kelompok kecil, perorangan dapat di buat berbagai variasi, sesuai dengan topik / tujuan, kemampuan siswa, serta kemampuan dan fasilitas yang ada. Agar dapat mengelola kegiatan kelompok kecil dan perorangan, guru harus menguasai 4 kelompok komponen keterampilan sebagai berikut:
1.      keterampilan mengadakan mendekatkan secara pribadi.
2.      keterampilan mengoganisasikan.
3.      keterampilan membimbing dan memudahkan belajar
4.      keterampilan merancanakan dan melakukan kegiatan pembelajaran.


Modul 9
KEGIATAN REMEDIAL DAN KEGIATAN PENGAYAAN

Kegiatan belajar 1
Kegiatan remedial

Kegiatan Pra dan Awal Pembelajaran
Kegiatan pendahuluan dalam pembelajaran sering pula disebut dengan pra-instruksional Fungsi kegiatan tersebut utamanya adalah untuk menciptakan awal pembelajaran yang efektif yang memungkinkansiswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Efisiensi waktudalam   kegiatan pendahuluan pembelajaran perlu diperhatikan, karena waktu yang tersedia untuk kegiatan tersebut relatif singkat sekitar 5(lima)   menit.  Oleh karena itu, dengan waktu yang relatif singkatdiharapkan guru dapat menciptakan kondisi awal pembelajaran yangbaik, sehingga aktivitas-aktivitas pada awal pembelajaran tersebut dapatmendukung proses dan hasil pembelajaran siswa. Dari uraian di atas, menunjukan bahwa betapa pentingnya prapembelajaran atau kegiatan pendahuluan dalam proses pembelajaran dikondisikan sedemikian rupa. Supaya dapat melaksanakan kegiatanawal pembelajaran seperti yang diharapkan diatas, marilah kita kajikegiatan-kegiatan apa saja yang perlu dilaksanakan hingga tercipta proses prapembelajaran  yang efektif? Proses pembelajaran sangat dipengaruhi oleh kegiatan awal ataupendahuluan dalam pembelajaran. Oleh sebab itu kegiatan awal dalampembelajaran harus direncanakan dan dilaksanakan secara sistematis, fleksibel, efektif, dan efisien.Untuk memahami tentang kegiatan dan prosedur dalam kegiatanawal   pembelajaran, di bawah ini akan diuraikan tentang kegiatan tersebut.1.
Menciptakan Kondisi Awal Pembelajaran
Proses pembelajaran akan berhasil dengan baik apabila guru dapatmengkondisikan kegiatan belajar secara efektif. Kondisi belajartersebut harus dimulai dari tahap prainstruksional (tahap pendahuluan atau awal pembelajaran). Upaya yang harus dilakukan untuk mewujudkan  kondisi   awal  pembelajaran yang baik diantaranya:
  1. Menciptakan Sikap dan Suasana  Kelas yang MenarikKondisi belajar dapat dipengaruhi oleh sikap guru di depankelas. Guru harus memperlihatkan sikap yang menyenangkan supaya siswa tidak merasa tegang, kaku bahkan takut. Kondisiyang menyenangkan ini   harus diciptakan mulai dari awalpembelajaran sehingga siswa akan mampu melakukan aktivitasbelajar dengan penuh percaya diri tanpa ada tekanan yang dapat menghambat kreativitas siswa. Di samping itu, perlu adanya kesiapan maupun penataaan alat-fasilitas kelas yangmemudahkan siswa beraktivitas belajar dalam kelas.  Hal kecil juga dapat berpengaruhi terhadap kondisi belajar misalnyakebersihan dan kerapihan tempat belajar.
  2. Mengabsen Siswa, Guru mengecek kehadiran siswa. Untuk menghemat waktu dalam mengecek kehadiran siswa dapat dilakukan dengan cara siswa yang hadir disuruh menyebutkan siswa yang tidak hadir, kemudian guru menanyakan mengapa yang bersangkutan tidakhadir? dan seterusnya. Secara tidak langsung guru telahmemberikan motivasi terhadap siswa, berdisiplin dalammengikuti pelajaran dan membiasakan diri apabila tidak hadirperlu memberitahukan pada guru yang disampaikan melalui temannya secara lisan atau tertulis.
  3. Menciptakan Kesiapan Belajar Siswa Kegiatan pembelajaran perlu didasari oleh kesiapan  dan semangat belajar  siswa. Kesiapan (readinees) belajar siswamerupakan salah satu prinsip belajar yang sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

Ada beberapa alternatif yang dapat dilakukan guru dalammenciptakan kesiapan dan semangat dalam belajar siswa, khususnya dalam awal pembelajaran, alternatif yang perludilakukan guru di antaranya:
a.      membantu atau membimbing siswa dalam mempersiapkanfasilitas/sumber belajar yang diperlukan dalam kegiatanbelajar;
b.     menciptakan kondisi belajar untuk meningkatkan perhatiansiswa dalam belajar;
c.      menujukan minat dan penuh semangat  yang tinggi dalammengajar;
d.     mengontrol (mengelola) seluruh aktivitas siswa mulai dariawal pembelajaran;
e.      menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengantujuan pembelajaran dan menarik perhatian siswa;
f.      menentukan kegiatan belajar yang  memungkinkan siswadapat melakukannya

kegiatan belajar 2
kegiatan pengayaan
A.    RUMPUN MODEL PERSONAL
Model belajar personal dimulai dari pandangan tentang harga diri individu. Sesorang berusaha memperoleh pendidikan sehingga berusaha memahami diri sendiri dengan lebih baik, bertanggung jawab atas pendidikannya sendiri, dan belajar mencapai pengembangan yang baru dengan lebih kuat, lebih sensitive, dan kreatif. Dalam model ini beberapa type, di antaranya :
1.      Pengajaran Nondirektif
Model ini menekankan agar siswa memainkan peran dengan dibantu oelh guru . guru berusaha membantu pelajar untuk memahami bagaimana memainkan peran utamma dalam pencapaian pendidikannya.
Model ini digunakan dengan beberapa cara: Pertama, digunakan sebagai model dasar untuk melaksanakan seluruh program pendidikan. Kedua, mengkombinasikan dengan model lain agar meyakinkan siswa dalam kegiatan belajar Ketiga, digunakan ketika pelajar merencanakan proyek belajar mandiri maupun kooperatif. Keempat, digunakan secara peridik ketika memberikan konseling kepada pelajar.
2.      Peningkatan Harga Diri
Abraham Maslow berpendapat bahwa model ini digunakan untuk membimbing suatu program dalam hal rasa harga diri dan kemampuan aktualisasi.

B.     RUMPUN MODEL SISTEM PRILAKU
Model ini sering disebut teori belajar sosial, modifikasi prilaku, terapi perilaku, dan cybernetic. Ada beberapa type dalam model ini, di antaranya:
1.      Belajar Tuntas dan Pembelajaran Terprogram
Model ini biasa disebut dengan teori belajar tuntas, belajar dengan bagian demi bagian dengan cara maju berkelanjutan. Setelah selesai pelajar diberikan latihan untuk mengujur keberhasilan.
2.      Pembelajaran  Langsung
Studi tentang perbedaan antara guru mengajar yang lebih baik efektif dan kurang efektif, serta dari teori belajar sosial, suatu paradigm untuk pembelajaran secara langsung kepada siswa, serangkaian kegiatan yang jelas dengan tujuan.
3.      Belajar Melalui Simulasi : Latihan dan Latihan Mandiri
Dua jenis latihan pendekatan dikembangkan dari teori perilaku kelompok cybernetic. Salah satu diantaranya adalah model teori ke praktikdan yang lain adalah simulasi.